-Register for Learning.
-Read forum rules before register.
-Register for see full topics.
*Active on Forum*

Join the forum, it's quick and easy

-Register for Learning.
-Read forum rules before register.
-Register for see full topics.
*Active on Forum*

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

    Haul Gus Dur, Gus Sholah Berbagi Pesan Toleransi di Banyuwangi

    robot
    robot
    Seng Duwe Omah
    Seng Duwe Omah


    Jumlah posting : 355
    Reputation : 0
    Join date : 30.10.12
    Age : 35
    Lokasi : banyuwangi

    Haul Gus Dur, Gus Sholah Berbagi Pesan Toleransi di Banyuwangi Empty Haul Gus Dur, Gus Sholah Berbagi Pesan Toleransi di Banyuwangi

    Post by robot Mon Nov 03, 2014 9:27 am

    BANYUWANGI – Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah) memperingati haul tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga mantan Presiden Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Banyuwangi. Acara berlangsung di Pendopo Sabha Swagata, Minggu (2/11).

    Dalam kesempatan itu, Gus Sholah mengingatkan kembali kewajiban umat untuk menyebarkan ajaran Islam yang ramah dan penuh kasih sayang sebagaimana yang pernah diajarkan Gus Dur.

    Gus Sholah mengatakan, saat ini pertumbuhan umat muslim di dunia sangat luar biasa. Ini karena nilai-nilai Islam yang mengajarkan perdamaian dan kasih sayang sangat mudah diterima orang-orang mempelajarinya. Jika ranah budaya Islam sebelumnya terbagi atas delapan kawasan, yakni Arab, Persia, Turki, Afrika, anak benua India, Tiongkok, dan Nusantara; kini ranah Islam meluas ke Amerika dan Eropa.

    “Sungguh di luar logika, pasca peristiwa 9/11 di Amerika Serikat (ditabrakkanya pesawat ke gedung WTC AS), justru pertumbuhan muslim meningkat. Padahal pemberitaan negatif tentang Islam sangat gencar. Tapi justru itu membuat orang penasaran dan banyak yang mempelajari ajaran Islam yang sebenarnya. Bahkan kini ada 3 lembaga tahfidz Qur’an di AS,” kata Gus Sholah.
    Haul Gus Dur, Gus Sholah Berbagi Pesan Toleransi di Banyuwangi Pengajian_houl_gusdur_(1)
    Gus Sholah melanjutkan, ajaran Islam yang penuh kasih sayang juga telah dibuktikan oleh para Wali Songo yang merintis penyebaran Islam di Nusantara. Tanpa dukungan militer, dana maupun kekuatan yang besar lainnya, Islam mampu menjadi agama mayoritas. “Menurut sejarawan Inggris, penyebaran Islam selama 250 tahun telah membuat 90 persen penduduk nusantara memeluk Islam. Ini adalah waktu yang sangat cepat. Semua terjadi tanpa paksaan dan penindasan,” ujar Gus Sholah.

    Berangkat dari penyebaran agama yang penuh kasih sayang dari wali songo, lanjut Gus Sholah, berdampak pada munculnya dinamika umat Islam Indonesia yang meskipun berbeda namun memiliki cita-cita yang sama dalam membangun sebuah bangsa. Gus Sholah pun mencontohkan lahirnya Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah sebagai dua organisasi massa besar yang tanpa konflik, di mana justru keduanya berkontribusi demi kemajuan bangsa.

    “Jurnalis dari timur tengah sampai heran, di Indonesia pergantian pemimpin kok bisa tanpa pertumpahan darah seperti di negara-negara Timur Tengah yang sama-sama mayoritas penduduk muslim. Ini karena Islam kita yang ramah dan penuh kasih sayang” kata Gus Sholah.

    Gus Sholah juga menyebutkan upaya NU dan Muhammadiyah yang turut membangun bangsa lewat jalur pendidikan. NU dengan puluhan ribu pesantrennya yang menjadi lembaga pendidikan tertua di tanah air. Serta Muhammadiyah dengan sekolah-sekolah dan perguruan tingginya yang tersebar di berbagai daerah. “Ada perbedaan di antara kita, tapi tetap satu tujuan demi Indonesia. Ibaratnya kita jadi jangkar bagi kemajuan dan kokohnya persatuan bangsa,” cetus Gus Sholah.

    Peringatan haul tersebut juga sekaligus sebagai momen reuni para alumni Pondok Pesantren Tebu Ireng yang ada di Banyuwangi. Di kesempatan ini, Gus Sholah juga mendorong para alumni untuk mendirikan cabang Ponpes Tebu Ireng di kabupaten berjuluk "The Sunrise Of Java" itu.

    Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan, peringatan haul ini memberikan ruang bagi umat untuk mengingat kembali ajaran Gus Dur tentang Islam yang penuh kasih sayang dan menghargai perbedaan. Anas yang juga mantan ketua umum Ikatan Pelajar NU (IPNU) itu pun mengajak agar nilai-nilai tersebut menjadi teladan bagi umat. “Pembangunan di Banyuwangi ini bisa terwujud juga berkat adanya kerukunan dan dukungan seluruh umat lintas agama,” kata Bupati Anas.

      Waktu sekarang Fri May 17, 2024 5:29 pm