Indeks
Grup facebook
BANYUWANGI – Setelah melakukan beberapa rangkaian kegiatan thanksgiving day, perayaan hari bersyukur ini akhirnya memasuki acara inti. Yakni makan malam thanksgiving. Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake dan Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Joaquin F Monserrate, mengawali acara makan malam dengan mendemonstrasikan cara memotong kalkun yang menjadi hidangan utama thanksgiving di Pendopo Sabha Swagata, Jumat (21/11).
Dubes Blake memotong kalkun menggunakan pisau besar dan garpu, lalu menyerahkannya kepada Bupati Abdullah Azwar Anas. Sambil memotong kalkun Dubes menjelaskan tentang sejarah serta pengalaman Thanksgivingnya.
“ Sembilan puluh sembilan persen masyarakat Amerika merayakan thanksgiving dan perayaan ini juga biasa diiringi dengan kegiatan mudik dan saling mengunjungi keluarga dan sahabat. Setiap keluarga pasti menyajikan menu kalkun di atas meja makan, selain sudah menjadi tradisi, kalkun jadi sumber pangan yang baik, lezat dan ukurannya yang besar membuat hidangan ini bisa cukup untuk seluruh keluarga” kata Blake.
Selain kalkun Dubes menyebutkan satu persatu menu pelengkap yang dihidangkan bersama kalkun seperti masspotatoes, saus gravy, saus cranberies, tumis buncis dan pie labu sebagai menu penutup.
Dubes juga mengatakan perayaan hari thanksgiving di Amerika dirayakan oleh setiap orang lintas agama. Baik itu Islam, Kristen dan agama lainnya karena inti dari perayaan ini adalah bersyukur kepada Tuhan YME. “Perayaan ini tidak bergantung pada agama apapun. Semua bersyukur atas semua kebaikan yang diterimanya selama satu tahun,” tutur Blake.
Dubes pun mengaku kalau perayaan thaksgiving di Banyuwangi adalah pertamakalinya perayaan diluar wilayah kedutaan ataupun konsulat jendral. Ini menjadi penanda sebuah hubungan persahabatan antara masyarakat Amerika dan Banyuwangi dan bagian dari diplomasi budaya yang dibalut dalam suasana penuh kebersamaan dan kekeluargaan. “This is the first blusukan thanksgiving day in Banyuwangi,” ujarnya dengan ceria.
Makan malam Thanksgiving juga dilengkapi dengan tradisi unik yaitu pemberian ampunan untuk seekor kalkun. Di malam thanksgiving ratusan ribu kalkun tersedia di meja makan, maka disisakan satu kalkun yang diampuni untuk tetap hidup. “Kalkun ini yang akan meneruskan regenerasi kalkun-kalkun selanjutnya,” imbuh Dubes Blake.
Sementara itu, istri Dubes AS, Sofia Blake menceritakan ia bersama seluruh kru menyiapkan masakan thanksgiving sepanjang hari di dapur Pendopo Sabha Swagata. Proses persiapan memasak kalkun memakan waktu 3 jam, dan proses memasak di dalam oven sampai 4 jam. Meski sedikit lelah, ia senang bisa menyiapkan seluruh masakan untuk semua orang. “semoga semua menyukai masakan ini,” katanya.
Acara ini turut dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya, 20 Bupati dan Walikota dari Indonesia bagian timur, Rajawali Foundation, Yenny Wahid para pengusaha sampai artis naional seperti Abdee Slank dan Ayu Azhari.
Kegembiraan Thanksgiving turut pula dirasakan warga Banyuwangi dengan digelarnya pesta rakyat oleh Pemkab di luar Pendapa Kabupaten. nantinya dubes akan mengakhiri rangkaian perayaan ini dengan mengikuti gelaran Banyuwangi Ethno Carnival di Taman Blambangan.
Dubes Blake memotong kalkun menggunakan pisau besar dan garpu, lalu menyerahkannya kepada Bupati Abdullah Azwar Anas. Sambil memotong kalkun Dubes menjelaskan tentang sejarah serta pengalaman Thanksgivingnya.
“ Sembilan puluh sembilan persen masyarakat Amerika merayakan thanksgiving dan perayaan ini juga biasa diiringi dengan kegiatan mudik dan saling mengunjungi keluarga dan sahabat. Setiap keluarga pasti menyajikan menu kalkun di atas meja makan, selain sudah menjadi tradisi, kalkun jadi sumber pangan yang baik, lezat dan ukurannya yang besar membuat hidangan ini bisa cukup untuk seluruh keluarga” kata Blake.
Selain kalkun Dubes menyebutkan satu persatu menu pelengkap yang dihidangkan bersama kalkun seperti masspotatoes, saus gravy, saus cranberies, tumis buncis dan pie labu sebagai menu penutup.
Dubes juga mengatakan perayaan hari thanksgiving di Amerika dirayakan oleh setiap orang lintas agama. Baik itu Islam, Kristen dan agama lainnya karena inti dari perayaan ini adalah bersyukur kepada Tuhan YME. “Perayaan ini tidak bergantung pada agama apapun. Semua bersyukur atas semua kebaikan yang diterimanya selama satu tahun,” tutur Blake.
Dubes pun mengaku kalau perayaan thaksgiving di Banyuwangi adalah pertamakalinya perayaan diluar wilayah kedutaan ataupun konsulat jendral. Ini menjadi penanda sebuah hubungan persahabatan antara masyarakat Amerika dan Banyuwangi dan bagian dari diplomasi budaya yang dibalut dalam suasana penuh kebersamaan dan kekeluargaan. “This is the first blusukan thanksgiving day in Banyuwangi,” ujarnya dengan ceria.
Makan malam Thanksgiving juga dilengkapi dengan tradisi unik yaitu pemberian ampunan untuk seekor kalkun. Di malam thanksgiving ratusan ribu kalkun tersedia di meja makan, maka disisakan satu kalkun yang diampuni untuk tetap hidup. “Kalkun ini yang akan meneruskan regenerasi kalkun-kalkun selanjutnya,” imbuh Dubes Blake.
Sementara itu, istri Dubes AS, Sofia Blake menceritakan ia bersama seluruh kru menyiapkan masakan thanksgiving sepanjang hari di dapur Pendopo Sabha Swagata. Proses persiapan memasak kalkun memakan waktu 3 jam, dan proses memasak di dalam oven sampai 4 jam. Meski sedikit lelah, ia senang bisa menyiapkan seluruh masakan untuk semua orang. “semoga semua menyukai masakan ini,” katanya.
Acara ini turut dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya, 20 Bupati dan Walikota dari Indonesia bagian timur, Rajawali Foundation, Yenny Wahid para pengusaha sampai artis naional seperti Abdee Slank dan Ayu Azhari.
Kegembiraan Thanksgiving turut pula dirasakan warga Banyuwangi dengan digelarnya pesta rakyat oleh Pemkab di luar Pendapa Kabupaten. nantinya dubes akan mengakhiri rangkaian perayaan ini dengan mengikuti gelaran Banyuwangi Ethno Carnival di Taman Blambangan.