BANYUWANGI - Dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengingatkan tantangan pemuda di masa depan. Mulai dari bonus demografi hingga kemajuan iptek.
Hal itu dikemukakan Anas saat Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Taman Blambangan Banyuwangi, Selasa (28/10). Upacara itu diikuti ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Banyuwangi.
Tantangan demografi yang dimaksud Anas adalah pertumbuhan penduduk usia produktif di Indonesia, termasuk Banyuwangi yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan, lanjut Anas, pada 2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi di mana jumlah penduduk usia produktif jauh lebih besar dibanding usia non-produktif.
"Lima belas tahun mendatang, iklim persaingan kerja akan makin kompetitif. Pertumbuhan penduduk usia muda harus diiringi dengan peningkatan kreativitas dalam berekonomi. Seberapapun pemerintah menyiapkan lapangan pekerjaan tidak akan pernah cukup karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Dalam hal ini, visi kewirausahaan perlu ditumbuhkan," kata Anas.
Menurut dia, solusinya adalah para pemuda harus berpikir optimistis dan menyiapkan diri dengan belajar sungguh-sungguh dan bekerja lebih keras.
“Hanya mereka yang bersungguh-sungguh, bekerja ekstra dan cerdas, serta kreatif yang akan mampu hadapi persaingan yang makin kompetitif di masa mendatang. Apalagi saat ini siapapun bisa raih pendidikan yang tinggi, karena kita juga ada instrumen beasiswa bagi pelajar,” kata Anas.
Anas juga meminta generasi muda rajin membaca. Dia mencontohkan para tokoh bangsa yang tak lain adalah pelahap buku. "Soekarno merampungkan buku berbobot di usia muda. Semuanya gila buku, mulai Bung Hatta sampai Tan Malaka. Gus Dur selesai membaca pemikiran-pemikiran agama sampai Marxisme di usia sangat muda. Buku membuka wawasan kita," kata Anas.
Anas menambahkan, generasi muda harus bisa memanfaatkan instrumen teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri. "Internet memudahkan kita semua. Akses jurnal ilmu pengetahuan, jaringan pasar, sampai perangkat lunak untuk memudahkan kehidupan kita. Manfaatkan dengan baik. Apalagi, Banyuwangi sudah menyediakan ribuan titik wifi di taman, sekolah, sampai puskesmas," ujarnya.
Hal itu dikemukakan Anas saat Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Taman Blambangan Banyuwangi, Selasa (28/10). Upacara itu diikuti ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Banyuwangi.
Tantangan demografi yang dimaksud Anas adalah pertumbuhan penduduk usia produktif di Indonesia, termasuk Banyuwangi yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan, lanjut Anas, pada 2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi di mana jumlah penduduk usia produktif jauh lebih besar dibanding usia non-produktif.
"Lima belas tahun mendatang, iklim persaingan kerja akan makin kompetitif. Pertumbuhan penduduk usia muda harus diiringi dengan peningkatan kreativitas dalam berekonomi. Seberapapun pemerintah menyiapkan lapangan pekerjaan tidak akan pernah cukup karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Dalam hal ini, visi kewirausahaan perlu ditumbuhkan," kata Anas.
Menurut dia, solusinya adalah para pemuda harus berpikir optimistis dan menyiapkan diri dengan belajar sungguh-sungguh dan bekerja lebih keras.
“Hanya mereka yang bersungguh-sungguh, bekerja ekstra dan cerdas, serta kreatif yang akan mampu hadapi persaingan yang makin kompetitif di masa mendatang. Apalagi saat ini siapapun bisa raih pendidikan yang tinggi, karena kita juga ada instrumen beasiswa bagi pelajar,” kata Anas.
Anas juga meminta generasi muda rajin membaca. Dia mencontohkan para tokoh bangsa yang tak lain adalah pelahap buku. "Soekarno merampungkan buku berbobot di usia muda. Semuanya gila buku, mulai Bung Hatta sampai Tan Malaka. Gus Dur selesai membaca pemikiran-pemikiran agama sampai Marxisme di usia sangat muda. Buku membuka wawasan kita," kata Anas.
Anas menambahkan, generasi muda harus bisa memanfaatkan instrumen teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri. "Internet memudahkan kita semua. Akses jurnal ilmu pengetahuan, jaringan pasar, sampai perangkat lunak untuk memudahkan kehidupan kita. Manfaatkan dengan baik. Apalagi, Banyuwangi sudah menyediakan ribuan titik wifi di taman, sekolah, sampai puskesmas," ujarnya.