Indeks
Grup facebook
BANYUWANGI – Banyuwangi kedatangan tamu istimewa, ekonom nasional Faisal Basri. Kedatangannya bukan tidak sengaja, Faisal datang ke Banyuwangi menjadi nara sumber pada Seminar “Ekonomi Pasca Pemerintahan Baru”. Sebelum seminar, Faisal menyempatkan diri mampir ke Pendopo Kabupaten untuk memberikan sejumlah buku kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang semuanya bertemakan makin menguatnya peran pemimpin daerah di era global ini, Selasa (21/10).
Ada enam buku yang diserahkan, antara lain 'If Mayors Ruled the World', 'Dysfunctional Nations Rising Cities' (Benjamin R. Barber), 'A History of Future Cities' (Daniel Brook), dan 'Triumph of the City' (Edward Glaeser).
Penyerahan buku ini bukan tanpa sebab. Dikatakan Faisal, Banyuwangi adalah salah satu daerah yang dianggap local leader-nya mampu menyelesaikan sejumlah permasalahan yang ada di daerahnya. Tanpa harus bergantung pada pemerintah pusat. Ini sangat menguntungkan, karena seringkali kebijakan yang dibuat terlalu generik karena diurus pusat. Misalkan program pengentasan kemiskinan yang disamaratakan. Padahal, kata Faisal, pusat tidak tahu pasti kondisi riil di masing-masing daerah.
“Kalau pusat yang mengerjakan sendiri jadi tidak elok. Makanya saya ini tadi belajar ke Banyuwangi bagaimana Pak Bupati ini membangun daerahnya. Contohnya menawarkan CSR suatu perusahaan untuk membangun rumah warga miskin. Bagaimana memaksimalkan kredit mikro pada masyarakat kecil, serta memberikan beasiswa sekolah pada orang miskin. Di sini bupati cukup kasih daftar nama orangnya, perusahaan akan membangunnya. Ini hebatnya Banyuwangi,” puji Faisal Basri.
Hal lain yang membuat Faisal kagum pada program Banyuwangi adalah pembangunan infrastruktur jalan yang mencapai 300 km dalam kurun satu tahun. “Saya tuh sering teriak ke teman Jakarta, coba tuh lihat Banyuwangi, dia bisa bangun 300 km jalan. Padahal kalau dipikir berapa sih APBD Banyuwangi. Ini yang harus dicontoh,” ujar Faisal.
Melihat apa yang dilakukan di Banyuwangi ini, membuat Faisal optimis bahwa sejumlah permasalahan negara sebenarnya bisa diselesaikan oleh local leader. “Sangat membantu pusat bila pemimpin daerah bisa mencarikan solusi daerahnya masing-masing. Local leader dengan kemampuan yang tinggi menyelesaikan masalah daerahnya akan jadi trend nantinya. Saya yakin itu,” ujar Faisal.
Ada enam buku yang diserahkan, antara lain 'If Mayors Ruled the World', 'Dysfunctional Nations Rising Cities' (Benjamin R. Barber), 'A History of Future Cities' (Daniel Brook), dan 'Triumph of the City' (Edward Glaeser).
Penyerahan buku ini bukan tanpa sebab. Dikatakan Faisal, Banyuwangi adalah salah satu daerah yang dianggap local leader-nya mampu menyelesaikan sejumlah permasalahan yang ada di daerahnya. Tanpa harus bergantung pada pemerintah pusat. Ini sangat menguntungkan, karena seringkali kebijakan yang dibuat terlalu generik karena diurus pusat. Misalkan program pengentasan kemiskinan yang disamaratakan. Padahal, kata Faisal, pusat tidak tahu pasti kondisi riil di masing-masing daerah.
“Kalau pusat yang mengerjakan sendiri jadi tidak elok. Makanya saya ini tadi belajar ke Banyuwangi bagaimana Pak Bupati ini membangun daerahnya. Contohnya menawarkan CSR suatu perusahaan untuk membangun rumah warga miskin. Bagaimana memaksimalkan kredit mikro pada masyarakat kecil, serta memberikan beasiswa sekolah pada orang miskin. Di sini bupati cukup kasih daftar nama orangnya, perusahaan akan membangunnya. Ini hebatnya Banyuwangi,” puji Faisal Basri.
Hal lain yang membuat Faisal kagum pada program Banyuwangi adalah pembangunan infrastruktur jalan yang mencapai 300 km dalam kurun satu tahun. “Saya tuh sering teriak ke teman Jakarta, coba tuh lihat Banyuwangi, dia bisa bangun 300 km jalan. Padahal kalau dipikir berapa sih APBD Banyuwangi. Ini yang harus dicontoh,” ujar Faisal.
Melihat apa yang dilakukan di Banyuwangi ini, membuat Faisal optimis bahwa sejumlah permasalahan negara sebenarnya bisa diselesaikan oleh local leader. “Sangat membantu pusat bila pemimpin daerah bisa mencarikan solusi daerahnya masing-masing. Local leader dengan kemampuan yang tinggi menyelesaikan masalah daerahnya akan jadi trend nantinya. Saya yakin itu,” ujar Faisal.