Indeks
Grup facebook
BANYUWANGI – Perhelatan balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) 2014 menuai pujian dari berbagai pihak. Balapan yang telah digelar kali ketiga ini dinilai banyak pihak pelaksanaannya terselenggara dengan baik. Mulai dari perihal penyelenggara, fasilitas pendukung, pengamanan rute, hingga antusiasme publik.
Seperti diungkapkan Manajer Tabriz Petrochemical Team, Ahad Kazemi Sarai yang menganggap penyelenggaraan ITDBI sangat baik. Kazemi menilai panitia ITBDI mampu menggelar event balap sepeda yang sangat nyaman di sini.
“Tabriz telah dua kali tampil di tour de ijen, dan tahun ini semua sangat terorganisir dengan baik di sini. Meski kamu tahu, tahun ini kami tak terlalu baik di sini. Kemarin pembalap saya tidak menang. Tapi kami berjanji bahwa Tabriz akan tampil lebih pada penyelenggaraan ITdBI tahun depan,” ujar Kazemi.
ITDBI yang digelar pada 16 – 19 Oktober 2014 lalu merupakan balap sepeda kali ketiga yang digelar Pemkab Banyuwangi. Balap sepeda empat etape yang pada tahun ini menempuh jarak 622 km ini telah masuk agenda UCI (Union Cycliste Internationale).
Pujian tidak hanya datang dari Tabriz, tim asal Thailand Singha Infinite Cycling Team melontarkan hal yang sama. Manajer Singha Wisut Kasiyapha menilai balapan ini sangat terorganisir dengan baik. “This is a true race organized. Im surprise they can make it like this. Very good organize of the race,” ujar Wisut. .
Selain penyelenggaraan yang dinilai baik, Wisut juga menilai animo publik masyarakat Banyuwangi sangat tinggi. “And the people is so amazing. They can stand 3 hours, only to see the race which only passed 3 seconds. Its so different with Thailand,” kata Wisut. (Masyarakat di sini sangat luar biasa. Mereka rela berdiri 3 jam menunggu pebalap yang lewat hanya 3 detik saja).
Selain dari peserta, jurnalis procyclingstats.com Stephan Van der Zwan juga mengacungkan jempol atas penyelenggaraan balap sepeda masuk kategori 2.2 UCI ini. Van der Zwan sangat terkesan dengan teknis pelaksanaan ITDBI. “Saya baru kali ini turun meliput tur Asia, biasanya saya liputan tur Eropa. Meski digelar oleh sebuah wilayah, namun sangat baik baik penyelenggaraannya. Mulai dari jalan yang mulus, pengamanan, hingga masyarakatnya yang sangat antusias. Its so well-organized,” puji pria asal Belanda ini.
Van der Zwan turun meliput ITDBI selama empat hari penuh bergabung dengan awak media Indonesia. Selama etape berlangsung dia sangat menikmati panorama dan kuliner khas Banyuwangi. Jatah makanan untuk media selalu dilalap habis olehnya.
Seperti diungkapkan Manajer Tabriz Petrochemical Team, Ahad Kazemi Sarai yang menganggap penyelenggaraan ITDBI sangat baik. Kazemi menilai panitia ITBDI mampu menggelar event balap sepeda yang sangat nyaman di sini.
“Tabriz telah dua kali tampil di tour de ijen, dan tahun ini semua sangat terorganisir dengan baik di sini. Meski kamu tahu, tahun ini kami tak terlalu baik di sini. Kemarin pembalap saya tidak menang. Tapi kami berjanji bahwa Tabriz akan tampil lebih pada penyelenggaraan ITdBI tahun depan,” ujar Kazemi.
ITDBI yang digelar pada 16 – 19 Oktober 2014 lalu merupakan balap sepeda kali ketiga yang digelar Pemkab Banyuwangi. Balap sepeda empat etape yang pada tahun ini menempuh jarak 622 km ini telah masuk agenda UCI (Union Cycliste Internationale).
Pujian tidak hanya datang dari Tabriz, tim asal Thailand Singha Infinite Cycling Team melontarkan hal yang sama. Manajer Singha Wisut Kasiyapha menilai balapan ini sangat terorganisir dengan baik. “This is a true race organized. Im surprise they can make it like this. Very good organize of the race,” ujar Wisut. .
Selain penyelenggaraan yang dinilai baik, Wisut juga menilai animo publik masyarakat Banyuwangi sangat tinggi. “And the people is so amazing. They can stand 3 hours, only to see the race which only passed 3 seconds. Its so different with Thailand,” kata Wisut. (Masyarakat di sini sangat luar biasa. Mereka rela berdiri 3 jam menunggu pebalap yang lewat hanya 3 detik saja).
Selain dari peserta, jurnalis procyclingstats.com Stephan Van der Zwan juga mengacungkan jempol atas penyelenggaraan balap sepeda masuk kategori 2.2 UCI ini. Van der Zwan sangat terkesan dengan teknis pelaksanaan ITDBI. “Saya baru kali ini turun meliput tur Asia, biasanya saya liputan tur Eropa. Meski digelar oleh sebuah wilayah, namun sangat baik baik penyelenggaraannya. Mulai dari jalan yang mulus, pengamanan, hingga masyarakatnya yang sangat antusias. Its so well-organized,” puji pria asal Belanda ini.
Van der Zwan turun meliput ITDBI selama empat hari penuh bergabung dengan awak media Indonesia. Selama etape berlangsung dia sangat menikmati panorama dan kuliner khas Banyuwangi. Jatah makanan untuk media selalu dilalap habis olehnya.