Indeks
Grup facebook
BANYUWANGI – Tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai hari Kesaktian Pancasila pasca keberhasilan TNI dan rakyat dalam menumpas aksi G30S/PKI tahun 1965. Hal itu menjadi bukti bahwa kekuatan komunis yang terus merongrong dan meruntuhkan semangat pancasila dalam jiwa rakyat Indonesia tak mampu melawan ideologi pancasila.
Hari Kesaktian Pancasila diperingati secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Banyuwangi. Rabu pagi (1/10) upacara peringatan hari kesaktian pancasila digelar di Taman Blambangan dan diikuti unsur TNI/Polri, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Satpol PP, Korpri, BUMD/BUMN, unsur pemuda, mahasiswa dan pramuka.
Dipimpin Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko selaku inspektur upacara, peringatan tersebut berlangsung khitmad. Bahkan untuk mengenang para pahlawan yang gugur di masa pemberontakan G30S/PKI, di tempat tersebut dipampangkan lukisan wajah para perwira TNI dalam ukuran besar. Mereka adalah Letjend A. Yani, Mayjend S. Parman, Mayjend M.T. Haryono, Mayjend Soeprapto, Brigjend Sutoyo, Kolonel Katamso, Letkol Sugiono, Brigjend DI Pandjaitan, dan Lettu Pierre Tendean.
Setelah sehari sebelumnya (30/9) bendera merah putih dikibarkan setengah tiang untuk menghormati jasa para pahlawan, tepat 1 Oktober, bendera merah putih dikibarkan satu tiang penuh sebagai tanda pancasila itu sakti dan tak tergantikan. (
Hari Kesaktian Pancasila diperingati secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Banyuwangi. Rabu pagi (1/10) upacara peringatan hari kesaktian pancasila digelar di Taman Blambangan dan diikuti unsur TNI/Polri, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Satpol PP, Korpri, BUMD/BUMN, unsur pemuda, mahasiswa dan pramuka.
Dipimpin Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko selaku inspektur upacara, peringatan tersebut berlangsung khitmad. Bahkan untuk mengenang para pahlawan yang gugur di masa pemberontakan G30S/PKI, di tempat tersebut dipampangkan lukisan wajah para perwira TNI dalam ukuran besar. Mereka adalah Letjend A. Yani, Mayjend S. Parman, Mayjend M.T. Haryono, Mayjend Soeprapto, Brigjend Sutoyo, Kolonel Katamso, Letkol Sugiono, Brigjend DI Pandjaitan, dan Lettu Pierre Tendean.
Setelah sehari sebelumnya (30/9) bendera merah putih dikibarkan setengah tiang untuk menghormati jasa para pahlawan, tepat 1 Oktober, bendera merah putih dikibarkan satu tiang penuh sebagai tanda pancasila itu sakti dan tak tergantikan. (