-Register for Learning.
-Read forum rules before register.
-Register for see full topics.
*Active on Forum*

Join the forum, it's quick and easy

-Register for Learning.
-Read forum rules before register.
-Register for see full topics.
*Active on Forum*

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

    Festival Ngopi Sepuluh Ewu, Laksana Lautan Kopi

    robot
    robot
    Seng Duwe Omah
    Seng Duwe Omah


    Jumlah posting : 355
    Reputation : 0
    Join date : 30.10.12
    Age : 35
    Lokasi : banyuwangi

    Festival Ngopi Sepuluh Ewu, Laksana Lautan Kopi Empty Festival Ngopi Sepuluh Ewu, Laksana Lautan Kopi

    Post by robot Mon Nov 24, 2014 11:16 am

    BANYUWANGI – Kampung adat Osing Kemiren, menjelma menjadi lautan kopi, Minggu malam Kemiren Ribuan masyarakat menyemut menghadiri Festival Ngopi Sepuluh Ewu Kopi. Ngopi gratis itu berlangsung di sepanjang jalan utama desa tersebut. Masing-masing rumah yang berdiri di sepanjang jalan desa adat Banyuwangi itu membuat pondok mirip kopi, lengkap meja, kursi, lengkap teko dan cangkir berisi kopi seduhan yang masih panas.

    Festival Ngopi Sepuluh Ewu Kopi, di desa adat Suku Using menyajikan kopi dan aneka jajanan pelengkap kopi gratis untuk semua pengunjung. Siapapun yang berkunjung ke Desa Kemiren malam itu dipersilahkan meminum kopi trasidional kebanggaan masyarakat setempat secara Cuma-Cuma alias gratis. Tidak hanya menyajikan minuman kopi, masyarakat Kemiren juga menyuguhkan makanan dan jajanan khas seperti rengginang, keripik gadung, ketan, pisang rebus, serabi, lanun, lopis dan klemben (bolu kering khas Banyuwangi).

    Kopi untuk sepuluh ribu cangkir ini sudah disiapkan sejak beberapa hari lalu. Bahkan untuk memasak sajian yang disuguhkan masyarakat telah menyiapkan mulai jam 7.00 Wib. “Isun mulai nyiapaken kopai lan jajanan ikiae mulai wesuk, yo mung kanggo para acara ngopi bareng,” kata Inayah, warga Kemiren.

    Festival ngopi ide diinisasi dari kebiasaan ngopi warga Kemiren sebagai cara mempererat jalinan silahturahmi antar masyarakat using yang sudah terkenal keramahan dan keluwesannya. Sekali seduh kita semua bersaudara. Begitu kira-kira untuk mengungkapkan filosofi dalam festival Ngopi Sepuluh Ewu ini. “Saya bangga warga Using sekarang ini dikenal masyarakat dan budaya kami dicintai,”kata Asamat.

    Acara ngopi sepuluh ewu semakin semarak dengan hadir Bupati Abdullah Azwar Anas, yang ikut dalam festival ini dengan berjalan kaki dari pintu masuk desa Kemiren hingga ke Balai Desa Kemiren. Sambil menyapa dan menyalami satu persatu warga, Bupati Anas juga mampir ke setiap kedai kopi depan rumah warga untuk mencicipi jajanan di festival ini. “Warga Kemiren memang suka sedekah tak heran meski sudah tua warga Kemiren masih tampak sehat-sehat,” puji Bupati Anas.

    Festival ngopi ini merupakan contoh mempertahankan tradisi gotong royong. “Kalau tradisi ini diikuti warna Banyuwangi secara keseluruhan dan masyarakat Indonesia, pasti tidak pernah ada salah paham. Semua bisa diselesaikan dengan duduk bareng,” kata Bupati Anas. Partisipasinya warga Kemiren luar biasa. Idea

      Waktu sekarang Fri Apr 26, 2024 10:32 pm