-Register for Learning.
-Read forum rules before register.
-Register for see full topics.
*Active on Forum*

Join the forum, it's quick and easy

-Register for Learning.
-Read forum rules before register.
-Register for see full topics.
*Active on Forum*

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

    Pemkab Dorong IKM Mampu Ekspor

    robot
    robot
    Seng Duwe Omah
    Seng Duwe Omah


    Jumlah posting : 355
    Reputation : 0
    Join date : 30.10.12
    Age : 35
    Lokasi : banyuwangi

    Pemkab Dorong IKM Mampu Ekspor Empty Pemkab Dorong IKM Mampu Ekspor

    Post by robot Wed Nov 12, 2014 8:46 pm

    BANYUWANGI - Memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Timur dan luasnya wilayah hutan ternyata berpengaruh terhadap komoditas ekspor Banyuwangi yang masih didominasi oleh produk perikanan dan hasil hutan. Pemkab pun berupaya mendorong para pengusaha industri kecil dan menengah (IKM) di luar dua komoditas tersebut untuk mampu mengekspor produknya keluar negeri dengan melakukan sosialisasi kebijakan ekspor impor.

    Nilai ekspor Banyuwangi pada tahun 2011 sebesar 4,37 juta US dolar. Sedangkan pada 2012 naik menjadi 18,42 juta US dolar. Angka ekspor tersebut terus meningkat pada 2013 sejumlah 78,81 juta US dolar. Dari jumlah keseluruhan nilai ekspor, sebagian besar masih didominasi oleh produk perikanan dan kayu olahan.

    “ Untuk produk lainnya seperti produk kerajinan dan pangan olahan masih belum menampilkan nilai ekspor yang menggembirakan. Untuk itu kami mendorong pengusaha untuk mampu menjadi eksportir salah satunya melalui sosialisasi ini dengan memberikan pemahaman kepada para calon eksportir mengenai tata cara untuk memasuki perdagangan luar negeri," “kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Hary Cahyo Purnomo pada acara sosialisasi kebijakan ekspor impor di Aula Hotel Ketapang Indah, Selasa (11/11).

    Hary melanjutkan, saat ini di Banyuwangi terdapat 16.794 unit IKM dimana sebagian besarnya produk olahan makanan. Namun baru sebagian kecilnya saja yang sudah mampu mengekspor produknya. Hal ini terjadi karena beberapa kendala salah satunya produsen belum memahani manajemen ekspor yang memang cukup menyulitkan para IKM, dan perbendaan peraturan perpajakan. "Ada beberapa kendala diantaranya manajemen yakni berkaitan dengan perizinan dan sulit. Namun kita terus mendorong salah satunya melalui kegiatan ini agar pemahaman tentang hal ini bisa diterima dan menjadi penyemangat para pengusaha untuk melakukan ekspor" ujar Hary.

    Selain masalah manajemen ekspor kendala lain yang dihadapi oleh pengusaha IKM Banyuwangi seperti daya saing dan akses terhadap pasar atau negara tujuan. Untuk meningkatkan daya saing Pemkab melalui Disperindag aktif meningkatkan pengusaha dalam menaikkan kualitas produk seperti memfasilitasi pengemasan produk agar lebih menarik, memfasilitasi pengurusan SNI, BPOM, dan label halal MUI secara gratis.

    Semntara untuk membuka jangkauan pasar yang lebih luas, Pemkab memberikan seminar internet marketing bagi IKM, mempromosikan IKM melalui fasilitas media sosial dan membuka akses pemasaran keluarnegeri dengan mengikuti berbagai pameran. “Belum lama kami ikut ke Tianjin Cina untuk meresmikan Excange Centre East Java dimana produk Banyuwangi bisa ikut serta dipasarkan di sana,” pungkas Hary.

      Waktu sekarang Fri Apr 26, 2024 4:10 pm