-Register for Learning.
-Read forum rules before register.
-Register for see full topics.
*Active on Forum*

Join the forum, it's quick and easy

-Register for Learning.
-Read forum rules before register.
-Register for see full topics.
*Active on Forum*

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

    Rumput Laut Jadi Ladang Emas Nelayan Wongsorejo

    robot
    robot
    Seng Duwe Omah
    Seng Duwe Omah


    Jumlah posting : 355
    Reputation : 0
    Join date : 30.10.12
    Age : 35
    Lokasi : banyuwangi

    Rumput Laut Jadi Ladang Emas Nelayan Wongsorejo Empty Rumput Laut Jadi Ladang Emas Nelayan Wongsorejo

    Post by robot Mon Nov 10, 2014 12:27 pm

    BANYUWANGI - Tidak hanya kaya dengan potensi pertanian, kabupaten banyuwangi juga memiliki potensi hasil laut yang menjanjikan. Salah satunya tanaman rumput laut. Hasil budidaya masyarakat Desa Sumber Kencono Wongsorejo ini bahkan telah diekspor ke Jepang dan Cina.

    Sabtu siang (8/11) nelayan warga Desa Sumber Kencono Wongsorejo terlihat sumringah. Pasalnya mereka menggelar syukuran Panen Raya Rumput Laut di gudang rumpat laut Desa Sumber Kencono, Wongsorejo yang dihadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
    Rumput Laut Jadi Ladang Emas Nelayan Wongsorejo 5V5A0882
    Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, kecamatan Wongsorejo kini menjadi sentra budidaya rumput laut yang tersebar di 4 desa yakni Desa Sumber Kencono, Alas Rejo, Wongsorejo, dan Bengkak.

    Luasan lahan di wilayah pesisir Banyuwangi yang siap ditanami rumput laut mencapai 800 hektar. Namun kini, lanjut Anas, baru sekitar 250 hektar lahan efektif yang dikelola oleh 12 kelompok budidaya rumput laut. Dalam setahun, rumput laut yang dipanen mencapai 11 ribu ton.

    "Pasarnya tersedia. Tinggal ke depan tantangannya menggabungkan bagaimana komoditi rumput laut menjadi point tambah ke sektor pariwisata dan industri kreatif. Seperti bagaimana rumput laut diolah menjadi camilan ringan, atau bisa saja wisatawan akan kami ajak ke sini untuk melihat proses pengelolaan rumput laut," kata Anas.

    Perkembangan budidaya rumput laut di Desa Sumber Kencono, Wongsorejo ini cukup pesat. Seperti yang dituturkan Siswandi, nelayan yang tergabung dalam kelompok budidaya rumput laut Siragil. Diawali tahun 2008 dengan luasan lahan 1,5 hektar, setelah enam tahun luasan lahannya berkembang mencapai 70 Ha.

    "Tahun 2014 ini luasan tanam kami telah berlipat-lipat hingga sekarang sekitar 70 hektar. Memanjang dari pantai Wongsorejo hingga Desa Sumber Kencono ini. Produksi kami dalam setahun pun telah mencapai 300 ton pertahun," kata Siswandi.

    Meningkatnya luasan lahan ini, lanjut Siswandi, karena seiring dengan perkembangan pasar rumput laut yang menjanjikan. Sekali panen menghasilkan 3,5 ton rumput laut basah, dengan harga jual Rp 1.500/kg. Rata-rata dalam setahun 5-7 kali panen. "Sekali panen petani bisa mendapakan penghasilan Rp 4-5 juta. Bahkan belum lama ada petani yang mendapat 14 juta saat panen," ujar Siswandi.

    Ditambahkan Siswandi, kelompok nelayan rumput laut ini juga melakukan pengaturan sistem tanam, agar tiap hari ada petani yang melakukan aktivitas panen secara bergantian. "KIta atur sedemikian rupa agar ada aktivitas yang terus berjalan. Juga karena untuk ekspor ke Jepang dan Cina mereka mengambilnya tiap minggu. Sekali kirim kita bisa pasok sekitar 20 ton-an," kata Siswandi.

    Saat ini, imbuh Siswandi, terdapat 300 nelayan yang terjun sebagai pembudidaya rumput laut di sekitar pantai Wongsorejo. Yang dulunya melaut hanya untuk mencar ikan, sekarang sudah banyak yang berprofesi ganda. "Alhamdulillah hasil rumput laut bisa mensejahterakan banyak orang di daerah ini dan mengurangi angka pengangguran. Padahal dulu sebelum booming rumput laut angka kriminalitas cukup tinggi, tapi kini sudah jauh berkurang karena mau kita ajak budidaya ini," ujar Siswwandi.

    Peningkatan kesejahteraan juga dirasakan oleh ibu-ibu di sekitar lokasi budidaya rumput laut yang menjadi buruh potong. Salah satunya Bu Jamilah (40). Dalam sehari Jamilah bisa memotong 15-20 tali rumput laut. Untuk setiap tali dia akan diupah Rp 2000. "Lumayan dari pada nganggur, kalo kerja begini sehari bisa dapat uang Rp. 40ribu," aku Jamilah.

      Waktu sekarang Fri Apr 26, 2024 6:30 pm