-Register for Learning.
-Read forum rules before register.
-Register for see full topics.
*Active on Forum*

Join the forum, it's quick and easy

-Register for Learning.
-Read forum rules before register.
-Register for see full topics.
*Active on Forum*

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

    Ki Anom Suroto Akan Hibur Pecinta Wayang Kulit di Tegaldlimo

    robot
    robot
    Seng Duwe Omah
    Seng Duwe Omah


    Jumlah posting : 355
    Reputation : 0
    Join date : 30.10.12
    Age : 35
    Lokasi : banyuwangi

    Ki Anom Suroto Akan Hibur Pecinta Wayang Kulit di Tegaldlimo Empty Ki Anom Suroto Akan Hibur Pecinta Wayang Kulit di Tegaldlimo

    Post by robot Fri Oct 31, 2014 10:47 am

    BANYUWANGI – Pagelaran wayang kulit kembali memeriahkan Banyuwangi Festival 2014. Setelah Ki Enthus Susmono dan Ki Mantep Sudharsono tampil berturut-turut di tahun sebelumnya, tahun ini pecinta wayang kulit akan dihibur dalang kondang, Ki Anom Suroto. Ki Anom akan tampil semalam suntuk, Sabtu 1 November di Lapangan Dusun Persen, Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo.

    Dikatakan Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya, MY Bramuda, dalang yang terkenal dengan wayang kulit purwanya ini, akan menyuguhkan lakon Amartha Binangun. Lakon yang menceritakan epik perjuangan Pandawa mbabad alas Wana Marta. Dalam unjuk kebolehannya nanti, Ki Anom yang berusia 66 tahun ini berjanji akan bermain apik dan memukau selama semalam suntuk mulai pukul 21.00 hingga pagi hari.

    Lakon Amartha Binangun (Membangun Amarta) ini dipilih karena sarat makna tentang perjuangan gigih dan tekad luhur membangun suatu negara. Dikisahkan, ksatria Pandawa Lima sepeninggal ayahnya, Pandu Dewanata, menuntut hak atas kerajaan kepada penguasa Hastina yang saat itu dikuasai pamannya sendiri, Prabu Destarata. Namun, Destarata justru menitahkan Pandawa membuka suatu hutan tandus, Amarta untuk dibangun kerajaan di sana.

    Dalam perjalanan menuju Amarta, mereka menemui banyak kendala dan aral melintang. Namun, dengan perjuangan yang gigih dan mengedepankan kebenaran, mereka akhirnya mampu mendirikan kerajaan Amartha yang besar dan jaya dengan rakyat yang makmur dan sejahtera.

    “Filosofi kisah ini tentang manusia yang hak-haknya dikebiri, namun tetap berjuang di atas kebenaran dan menegakkan keadilan. Dengan perjuangan gigihnya, akhirnya bisa membangun kerajaan yang jaya dan besar. Bahkan di ceita itu, di masa kesusahan mereka Bima justru mendapatkan Dewi Arimbi,” kata Bramuda.

    Sehari sebelumnya, Pemkab Banyuwangi juga akan memuaskan para pecinta wayang kulit dengan sebuah parade dalang yang dimulai Jum’at siang (31/10). Uniknya dalang yang ditampilkan adalah 10 dalang cilik dari Bumi Blambangan. Mereka ini akan tampil secara festival dari pukul 13.00 sampai malam, masing-masing menampilkan kepiawaiannya dalam mendalang.

    “Parade dalang cilik ini sebagai upaya kita untuk regenerasi dalang agar kesenian khas Jawa tetap lestari,” ujar Bramuda.

      Waktu sekarang Sat Apr 27, 2024 1:52 am