Indeks
Grup facebook
BANYUWANGI – Ada pemandangan yang berbeda di Perkebunan Kaliselogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Selasa (28/10).
Areal perkebunan yang sehari-harinya bersliweran truk-truk bermuatan kopi dan kakao, kali ini dipenuhi para anggota pramuka. Mereka adalah pramuka penegak dan pandega yang tengah mengikuti kegiatan Raimuna Cabang Banyuwangi. Jumlahnya mencapai 1.573 orang, yang berasal dari 24 kwartir ranting pramuka se-kabupaten Banyuwangi.
Ketika membuka kegiatan tersebut, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko mengatakan, Raimuna merupakan ajang bertemunya para kader pimpinan masa depan. Diharapkan melalui kegiatan yang bersifat edukatif, rekreatif dan produktif itu, anggota pramuka penegak dan pandega dapat berperan lebih di masyarakat secara aktif.
Wabup Yusuf yang juga menjabat sebagai Ketua Kwartir Cabang Pramuka Banyuwangi itu juga mengingatkan peran strategis pramuka sebagai salah satu bentuk pendidikan karakter bangsa.
“Agar pendidikan karakter berhasil dilakukan, ada 3 satuan pendidikan dalam pramuka yang bertanggung jawab langsung,” tukas Wabup Yusuf.
Yaitu Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka (Pusdiklat) yang berfungsi sebagai pusdiklat anggota dewasa. Satuan Karya Pramuka (Saka) sebagai pusdiklat pengembangan minat dan kecakapan anggota dewasa muda. Dan Gugus Depan Gerakan Pramuka (Gudep) sebagai pusdiklat pendidikan karakter peserta didik pada jenjang siaga, penggalang, penegak dan pandega.
Terhadap ketiga satuan pendidikan tersebut, orang nomor dua di Banyuwangi itu menegaskan akan segera dilakukan standarisasi, akreditasi, sertifikasi serta evaluasi. Sehingga, lanjut Wabup, selain tuntutan orang tua peserta didik dan masyarakat terhadap kualitas pendidikan kepramukaan terpenuhi, juga peran pramuka dalam pembangunan generasi muda di Kabupaten Banyuwangi akan mengalami peningkatan.
Tak main-main. Ajang ini juga dijadikan sebagai sarana untuk berbagi ilmu dan bertukar informasi. Dikemas dalam bentuk perkemahan yang dilangsungkan selama 3 hari (28 – 30/10) anggota pramuka penegak dan pandega yang rata-rata berusia 16 – 20 tahun itu juga berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan. Antara lain donor darah, workshop composting, kewirausahaan, gathering activity, safari camp, dan sosialisasi satuan karya (saka).
Khusus satuan karya dipandang perlu adanya sosialisasi, karena dalam pramuka ada 10 saka. Yakni saka Taruna Bumi, Dirgantara, Bakti Husada, Taruna Bakti, Kencana, Bhayangkara, Wira Kartika, Bahari, Pariwisata dan Widya Budaya Bakti. Anggota pramuka bebas memilih saka sesuai dengan minat dan bakatnya.
Areal perkebunan yang sehari-harinya bersliweran truk-truk bermuatan kopi dan kakao, kali ini dipenuhi para anggota pramuka. Mereka adalah pramuka penegak dan pandega yang tengah mengikuti kegiatan Raimuna Cabang Banyuwangi. Jumlahnya mencapai 1.573 orang, yang berasal dari 24 kwartir ranting pramuka se-kabupaten Banyuwangi.
Ketika membuka kegiatan tersebut, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko mengatakan, Raimuna merupakan ajang bertemunya para kader pimpinan masa depan. Diharapkan melalui kegiatan yang bersifat edukatif, rekreatif dan produktif itu, anggota pramuka penegak dan pandega dapat berperan lebih di masyarakat secara aktif.
Wabup Yusuf yang juga menjabat sebagai Ketua Kwartir Cabang Pramuka Banyuwangi itu juga mengingatkan peran strategis pramuka sebagai salah satu bentuk pendidikan karakter bangsa.
“Agar pendidikan karakter berhasil dilakukan, ada 3 satuan pendidikan dalam pramuka yang bertanggung jawab langsung,” tukas Wabup Yusuf.
Yaitu Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka (Pusdiklat) yang berfungsi sebagai pusdiklat anggota dewasa. Satuan Karya Pramuka (Saka) sebagai pusdiklat pengembangan minat dan kecakapan anggota dewasa muda. Dan Gugus Depan Gerakan Pramuka (Gudep) sebagai pusdiklat pendidikan karakter peserta didik pada jenjang siaga, penggalang, penegak dan pandega.
Terhadap ketiga satuan pendidikan tersebut, orang nomor dua di Banyuwangi itu menegaskan akan segera dilakukan standarisasi, akreditasi, sertifikasi serta evaluasi. Sehingga, lanjut Wabup, selain tuntutan orang tua peserta didik dan masyarakat terhadap kualitas pendidikan kepramukaan terpenuhi, juga peran pramuka dalam pembangunan generasi muda di Kabupaten Banyuwangi akan mengalami peningkatan.
Tak main-main. Ajang ini juga dijadikan sebagai sarana untuk berbagi ilmu dan bertukar informasi. Dikemas dalam bentuk perkemahan yang dilangsungkan selama 3 hari (28 – 30/10) anggota pramuka penegak dan pandega yang rata-rata berusia 16 – 20 tahun itu juga berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan. Antara lain donor darah, workshop composting, kewirausahaan, gathering activity, safari camp, dan sosialisasi satuan karya (saka).
Khusus satuan karya dipandang perlu adanya sosialisasi, karena dalam pramuka ada 10 saka. Yakni saka Taruna Bumi, Dirgantara, Bakti Husada, Taruna Bakti, Kencana, Bhayangkara, Wira Kartika, Bahari, Pariwisata dan Widya Budaya Bakti. Anggota pramuka bebas memilih saka sesuai dengan minat dan bakatnya.