Indeks
Grup facebook
Jakarta: Perusahaan minyak pelat merah, PT Pertamina (Persero) tercatat sebagai produsen minyak dengan biaya produksi tertinggi di Indonesia. Dalam kurun waktu 2006 – 2011, rata-rata biaya produksi (cost per barel) Pertamina sekitar US$ 20 per barel.
Menurut Buku Putih Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), rata-rata biaya produksi tersebut terdiri dari rata-rata biaya produksi di lapangan minyak yang dikelola Pertamina bersama mitranya mencapai US$ 37,93 per barel dan biaya produksi di lapangan yang dikembangkan Pertamina sendiri US$ 17,01 per barel.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya produksi PT Chevron Pacific Indonesia yang hanya sebesar US$12,59 per barel.
"Perusahaan yang cost per barelnya paling tinggi adalah Pertamina yang masih di atas cost per barel rata-rata Kontraktor Kontrak Kerja Sama. Kinerja Pertamina masih kurang bagus dibandingkan dengan kinerja kontraktor lainnya," tutur Buku Putih yang dikutip liputan6.com, Senin (19/11/2012).
Hingga 11 Oktober 2012, badan usaha milik negara di sektor minyak dan gas tersebut memproduksi migas sebesar 303 ribu boepd, terdiri dari 127.602 bph minyak dan gas sekitar 985 mmscfd. Pertamina merupakan produsen minyak terbesar di Indonesia.
Sementara PT Chevron Pacific Indonesia, perusahaan migas asal Amerika Serikat, memproduksi migas sebanyak 353 ribu boepd, tau sekitar 15% dari total produksi migas nasional. Produksi itu terdiri dari minyak sekitar 344.582 bph, sisanya gas. Saat ini Chevron tercatat sebagai produsen minyak terbesar di Indonesia. (IGW)
Menurut Buku Putih Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), rata-rata biaya produksi tersebut terdiri dari rata-rata biaya produksi di lapangan minyak yang dikelola Pertamina bersama mitranya mencapai US$ 37,93 per barel dan biaya produksi di lapangan yang dikembangkan Pertamina sendiri US$ 17,01 per barel.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya produksi PT Chevron Pacific Indonesia yang hanya sebesar US$12,59 per barel.
"Perusahaan yang cost per barelnya paling tinggi adalah Pertamina yang masih di atas cost per barel rata-rata Kontraktor Kontrak Kerja Sama. Kinerja Pertamina masih kurang bagus dibandingkan dengan kinerja kontraktor lainnya," tutur Buku Putih yang dikutip liputan6.com, Senin (19/11/2012).
Hingga 11 Oktober 2012, badan usaha milik negara di sektor minyak dan gas tersebut memproduksi migas sebesar 303 ribu boepd, terdiri dari 127.602 bph minyak dan gas sekitar 985 mmscfd. Pertamina merupakan produsen minyak terbesar di Indonesia.
Sementara PT Chevron Pacific Indonesia, perusahaan migas asal Amerika Serikat, memproduksi migas sebanyak 353 ribu boepd, tau sekitar 15% dari total produksi migas nasional. Produksi itu terdiri dari minyak sekitar 344.582 bph, sisanya gas. Saat ini Chevron tercatat sebagai produsen minyak terbesar di Indonesia. (IGW)